KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Makalah ini berisi tentang informasi
mengenai keberadaan dari silikon,teknik ekstraksi,sifat fisika dan sifat kimia
dari silikon, kegunaan dari silikon, dan senyawa yang paling popular pada
silikon. Diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang silikon.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan dari makalah kami
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir.
Palangka
raya , Oktober 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR
ISI........................................................................................................
ii
BAB
I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A.
LATAR BELAKANG...........................................................................
2
B.
TUJUAN.................................................................................................
3
C.
RUMUSAN MASALAH ...................................................................... 3
D.
BATASAN MASALAH ....................................................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN .................................................................................. 4
A.
KEBERADAAN SILIKON ................................................................. 4
B.
TEKNIK EKSTRAKSI SILIKON ....................................................... 4
C.
SIFAT FISIKA DAN KIMIA .............................................................. 7
D.
KEGUNAAN SILIKON
E.
SENYAWA PALING POPULER BERGABUNG DENGAN SILIKON 16
BAB
III : KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 17
A. KESIMPULAN ................................................................................... 17
B. SARAN................................................................................................. 17
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................... 18
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Davy pada tahun 1800 menganggap
silikon sebagai senyawa, daripada suatu unsur. Sebelas tahun kemudian pada tahun 1811, Gay Lussac dan
Thenard berpendapat bahwa Silikon (Latin: silicium)
merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor atom 14. Silikon merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen, di dalam kerak
Bumi Silikon mencapai hampir 25,7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons
Jakob Berzelius. Silikon dialam terdapat dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir, kebanyakan dalam
bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang
bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa
karakteristik khusus silikon yaitu : tak berbau, tak
berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi,
tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan listrik.
Sebagian besar
silikon berfungsi sebagai komponen batu
silikat dan unsur bebasnya tidak ditemukan di alam. Oleh karena itu, silikon
dihasilkan dengan mereduksi kuarsa dan pasir dengan karbon berkualitas tinggi
dengan menggunakan alat tungku listrik dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa
metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous
silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau
diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk memproduksi
kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon
super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal triklorosilan
ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum floatzo.
Silikon
dengan kemurnian tinggi dihasilkan dengan reduksi SiHCl3 dengan menggunakan hidrogen. SiHCl3 dihasilkan dengan melakukan hidrokhlorasi.Silikon
berkemurnian rendah diikuti dengan pemurnian.
Pada tahun 1824 Berzelius, yang
dianggap sebagai penemu pertama silikon, dengan mempersiapkan amorphous
silikon dan dengan metode yang sama dan kemudian memurnikannya dengan membuang
fluosilika dengan membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun 1854
pertama kali mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur ini.
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen
utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites.Silikon
juga merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui
asalnya.
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya
sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunan
seperti batu bata. Silikon juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam
bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot
tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat
dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela,
insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya.
Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.Silikon
super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk
memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar,
penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara
ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa.Hydrogenated
amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk
mengkonversi energi solar ke energi listrik
Silikon sangat penting untuk tanaman
dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi
silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil
pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia.
Silikon merupakan bahan penting
dalam pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi
cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560A.Silikon kristalin memiliki tampak
kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif
secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali.
Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada
silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah,
dari 1,3 sampai 6 mikrometer.Banyak orang bekerja di tempat-tempat dimana
debu-debu silikon terhirup dan sering mengalami gangguan penyakit paru-paru
dengan nama silikosis.
B. Tujuan
1.
Untuk mengetahui keberadaan silikon
2.
Untuk mengetahui teknik ekstraksi
3.
Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia
4.
Untuk mengetahui kegunaan silikon
5.
Untuk mengetahui senyawa-senyawa yang
paling populer
C.
Rumusan Masalah
1.
Dimana keberadaan silikon
2.
Bagaimana teknik ekstraksinya
3.
Apa saja sifat fisika dan kimia dari
silikon
4.
Apa saja kegunaan silikon
5.
Apa saja senyawa yang paling populer
dengan silikon
D.
Batasan Masalah
Makalah ini hanya terbatas pada karakteristik yang
terkait dengan silikon
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Keberadaan
Silikon
Silikon
(Si) mrupakan unsur ke-2 paling berlimpah di bumi setelah
oksigen yaitu mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi,
dan merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen.
Silikon (Si) tidak
ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar di kulit
bumi dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (silika). Bentuk silikon
dioksida dapat ditemukan pada pasir,
kuarsa dan serbuk batuan. Bentuk silikat dapat ditemukan diantaranya pada granit, lempung dan mika, dan serbuk silikon murni terdapat
seperti kepungan dalam emas dan terdapat pada
letusan gunung berapi, silikon (Si) juga merupakan bagian
utama dalam aerolit (satu kelas dengan meteorit) dan tektid (bentuk kaca
alami).
Silikon
sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan
untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone. Silikon dalam bentuk mineral
dikenal pula sebagai zat kersik.
Silikon
terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama dan satu
kelas dengan bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Silikon juga merupakan komponen tektites,
Silikon alami yang tidak diketahui
asalnya.
Silikon dipersiapkan secara komersil dengan
memanaskan silika dan karbon di dalam tungku pemanas listrik, dengan
menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk
mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai
bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya
digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk
peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara
dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan
proses vacuum float zone.
B.
Teknik Ekstraksi Silikon
Teknik
pembuatan silikon itu terbilang sederhana. Mineral silika yang telah dimasukkan
ke dalam larutan kalsium klorida (CaCl) dipanaskan hingga suhu 850o Celsius.
Atom oksigen yang ada di dalam silika akan berubah menjadi ion oksida.
Akibatnya, secara perlahan silika akan menjadi silikon. "Ini cara terbaik
dan termurah untuk membuat silikon," kata Toshiyuki Nohira, Ketua Tim
Peneliti.
Sebelumnya,
teknologi pembuatan silikon terbilang rumit. Selain memanfaatkan silika,
beberapa unsur seperti seng (Zn), besi (Fe), dan timbel (Pb) harus digunakan
dalam reaksi kimiawi pembuatannya.
Proses ini baru berjalan pada suhu yang sangat tinggi (2.000o Celsius).
Temuan Laboratorium Bahan Mineral Universitas Kyoto itu menjadi alternatif
menarik kalangan industri.
Cara lain
untuk memperoleh silikon salah satunya melalui proses berikut :
1. Proses reduksi ini dilangsungkan di
dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang Silikon dibuat dengan
mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun
silikon dioksida dengan kokas (C). terjadi adalah:
SiO2(l) + 2C(s)
–––→ Si(l) + 2CO2
2. Silikon yang diperoleh kemudian
didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun silikon yang diperoleh
dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk
murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di
atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2(g)
–––→ SiCl4(g)
3. Gas SiCl4 ini mememiliki
titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui sebuah tabung
panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g)
–––→ Si(s) + 4HCl(g)
4.
Padatan
Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih lanjut denan cara
pemurnian zona (zona refining), seperti pada gambar berikut.
Pada
pemurnian zona batangan silikon tidak murni secara perlahan dilewatkan ke bawah
melalui kumparan listrik pemanas yang terdapat pada zona lebur. Karena
pemanasan maka batang silikon tidak murni akan mengalami peleburan.
Seperti
pada sifat koligatif larutan tentang pemurnian titik lebur larutan dimana titik
lebur larutan adalah lebih rendah dibandingkan titik lebur pelarut murni.
Pemurnian silikon anolog dengan hal tersebut, silikon murni di anggap sebagai
pelarut sedangkan leburan silikon yang mengandung pengotor dianggap sebagai
larutan. Berdasarkan sifat koligatif larutan maka titik lebur silikon murni
akan akan lebih tinggi dibanding titik lebur silikon yang tidak murni (bagian
yang mengandung pengotor).
Hal ini
menyebabkan pengotor cenderung mengumpul disilikon yang mengandung pengotor
(bagian atas pada zona peleburan). Selama permurnian zona berlangsung maka
bagian bawah yang merupakan silikon murni akan bertambah banyak sedangkan
bagian atas semakin sedikit. Pengotor yang ada akan terkonsentrasi pada bagian
yang sedikit tersebut.
Setelah
leburan mengalami pembekuan maka akan diperoleh suatu batangan dimana salah
satu ujung merupakan silikon paling murni sedangkan silikon yang lain merupakan
silikon yang dipenuhi dengan pengotor atau bagian silikon yang paling tidak
murni. Walaupun demikian terkadang bagian yang paling murni dari silikon ada
pada bagian atas sedangkan bagian yang paling tidak murni berada pada bagian
bawah. Bagian yang murni dan tidak murni
dapat dipisahkan dengan cara pemotongan.
C.
Sifat
Fisika dan
Kimia Silikon
1. Sifat Fisika
Konfigurasi
|
[Ne] 3S23P2
|
Fase
|
Solid
|
Titik leleh (K)
|
1687
|
Titik didih (K)
|
3538
|
Distribusi
Elektron
|
8,2
|
Energi Pengionan (eV/atm)
|
8,2
|
Jari-jari kovalen
atom (Å)
|
1,17
|
Jari-jari ion
|
0,41 (Si4+)
|
Keelektronegatifan
|
1,8
|
Berat atom
standar (g.mol-1)
|
28,085
|
Bahan beku (KJ.mol-1)
|
50,21
|
Kapasitas bahan /
25oC (J.mol.K-1)
|
19,789
|
Bahan penguapan (KJ
mol-1)
|
359
|
Energi ikat diri (KJ
mol-1)
|
210-250
|
2. Sifat Kimia
a. Sifat-sifat
kimia unsur-unsur utama golongan IA dan IIA dari atas ke bawah dalam tabel
periodik adalah sangat reaktif, sifat logamnya bertambah (dari atas ke bawah
dalam tabel periodik); bereaksi dengan oksigen, unsur halogen, air, asam encer,dan amonia.
b. Unsur-unsur
golongan IIIA tidak sereaktif golongan IA dan IIA. Boron dapat bereaksi dengan
unsur halogen, membentuk asam oksi, larut dalam air dan membentuk
molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen. Adapun garam aluminium akan
mengkristal dalam larutannya sebagai hidrat.
c. Karbon
dan silikon tidak reaktif pada suhu biasa. Karbon bereaksi langsung dengan
fluor. Jika karbon dibakar dalam udara yang terbatas menghasilkan karbon
monoksida. Karbon dapat membentuk ikatan kovalen tunggal, dan rangkap untuk
membentuk senyawa organik.
d. Silikon
bereaksi dengan halogen; jika dipanaskan membentuk oksida; membentuk garam dari
asam oksi dan membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa dengan atom oksigen.
Silikon murni berwujud padat seperti
logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam
berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat
dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui
reaksi:
SiO2(s)
+ 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
Silikon murni berstruktur seperti
Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak menghantarkan listrik,
jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B).
silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan
dalam berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah
sebabnya silikon merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk
itu dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan
dengan reaksi:
SiCl4(g)
+ 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari
karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π (rangkap dua atau tiga)
sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu
kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat
seperti NaOH.
Si(s)
+ 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
Pada suhu tinggi, silikon dapat
bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk halide,
seperti:
Si(s) + 2H2 →
SiH4
Si(s)
+ 2Cl2 → SiCl4
Batuan dan mineral yang mengandung
silikon, umumnya merupakan zat padat yang mempunyai titik tinggi, keras, yang
setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom
yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon
dioksida, yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan
seterusnya.
ikatan silikon dioksida
a. Reaksi dengan Halogen
Silikon bereaksi dengan halogen
secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas flour (menggunakan suatu atom
halogen).
Si + 2X2 → SiX4
b. Asam-oksi yang umum
Bila dipanaskan dalam udara, unsur
ini bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang sangat eksotermik
untuk membentuk oksida SiO2, pada hakikatnya tidak reaktif dengan
air pada suhu-suhu biasa. Namun, dua asam silikat sederhana adalah asam
ortosilikat, H4SiO4, dan asam metasilikat, H2SiO3.
Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi mereka memang bereaksi
dengan basa.
Contohnya:
H4SiO4(s) + 4
NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
(nartium ortosilikat)
Bila kering sebagian (parsial) asam
silikat disebut gel silika (suatu asam yang agak mirip dengan garam buatan,
NaCl). Dalam bentuk ini ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap
air, belerang dioksida, asam sitrat, benzena dan zat-zat lain, ia digunakan
secara luas sebagai bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah
kecil yang tertutup.
Garam-garam asam oksi dari kedua
asam silikat tadi meliputi :
·
Na2SiO3
natrium metasilikat
·
Na4SiO4
natrium ortosilikat
·
Mg2SiO4
magnesium ortosilikat
·
LiAl(SiO3)2
litium alumunium metasilikat
Semua silikat ini kecuali silikat dari Na+, K+,
Rb+, Cs+, dan NH4+, praktis tidak
larut dalam air.
Semua silikat yang larut, membentuk
larutan yang berasifat basa bila dilarutkan dalam air. Ion SiO32-,
bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
SiO32-(aq)
+ H2O(aq) → HSiO3-(aq) + OH-(aq)
Suatu sifat kimia yang penting dari
silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul yang signifikan besar.
Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing membentuk 4 dan 3
ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom
oksigen membentuk kedudukan yang berselang-seling.
Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan
secara serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan
struktur kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor.
Dalam silika SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan tiap
atom O terikat pada dua atom Si.
Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu
struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh
tinggi dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika namun,
sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral
silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam
alkali yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum
dari mineral silikat adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur
dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari empat atom O disekitar atom pusat
Si, tetrahedral ini dapat berupa:
a.
Unit terpisah
b.
Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus
c.
Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai
ganda
d.
Tersusun dalam lembaran
e.
Terikat menjadi kerangka tiga dimensi
SiO44-(aq)
+ 4H+(aq) → Si(OH)4(aq)
Kereaktifan silikon
sama halnya dengan boron dan karbon yaitu sangat tak reaktif pada suhu biasa.
Bila mereka bereaksi, tak ada kecendrungan dari atom-atom mereka untuk
kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation sederhana, seperti B3+,
C4+ dan Si4+. Ion-ion kecil ini akan mempunyai rapatan
muatan begitu tinggi, sehingga eksistensinya tidaklah mungkin. Namun atom-atom
ini biasanya bereaksi dengan persekutuan antara elektron merekamembentuk ikatan
kovalen. Bila dipanaskan dalam udara, unsur-unsur itu bereaksi dengan oksigen
dalam reaksi pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3,
CO2 dan SiO2,Ketiga oksida ini bersifat asam.
SiO2 pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada
suhu-suhu biasa. Namun dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H4SiO4
dan asam metasilikat, H2SiO3- Kedua senyawa ini praktis
tak larut dalam air, tetapi mereka bereaksi dengan basa, contohnya :
H4SiO4(s)
+ 4NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + 4H2O(aq)
Bila kering sebagian (parsial), asam silikat disebut gel
silika (suatu bahan yang agak mirip dengan garam batuan, NaCl). Dalam bentuk
ini, ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap air, belerang
dioksida, asam nitrat, benzena dan zat-zat lain. Ia digunakan secara luas
sebagai bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil.
D.
KEGUNAAN SILIKON
v Bagi Manusia
§
Segi Industri
Silikon
adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai
pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti
batu bata. Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk
silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat,
dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas. Gelas dapat dibuat dalam
berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator, dan
aplikasi-aplikasi lainnya. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan
tulang belulang manusia. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Silikon
super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk
memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar,
penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara
ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa. Silikon bahan
penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk
memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A.
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan
transistor, chips, komputer dan sel surya. Untuk tujuan itu diperlukan silikon
ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis alise dengan besi
(baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam industri. Silica dan silikat
digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3),
suatu zat padat amorf yang tidak berwarna, yang disebut water glass, digunakan
untuk pengawetan telur dan sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi (fillir)
dalam detergent. Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras
digunakan untuk ampelas (abrasive) dan pelindung untuk pesawat ulang alik
terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali kebumi. Silica gel, suatu zat padat
amorf yang sangat berfori, dibuat dengan melepas sebagian air dari asam silikat
(H2SiO3) atau (SiO2H2O). silica gel
bersifat higroskopis (mengikat air) sehingga digunakan sebagai pengering dalam
berbagai macam produk.
§ Kesehatan
(Pencegah Osteoporosis)
Kecepatan pergantian tulang sangatlah penting. Jika keluar dari
keseimbangannya maka akan menghasilkan kehilangan massa tulang dan
osteoporosis. Banyak peneliti saat ini mengacu kepada kecepatan pergantian
tulang pasien wanita sebagai indikator dari osteoporosis. Ketika pengukuran
dilakukan pada volume total tulang trabecular tikus, para peneliti menemukan
bahwa tikus yang indung telurnya diangkat dan tidak diterapi apa-apa memiliki
kehilangan massa tulang sebesar 50%, dibandingkan dengan tikus-tikus yang
menjalani operasi gadungan. Pada kelompok lain yang indung telurnya diangkat
namun diberi estradiol, kehilangan massa tulang sebesar 8%, dan ketika silicon
diberikan pada 1 mcg untuk setiap gram berat badan, menghasilkan kehilangan
massa tulang sebesar 42%. Walaupun suplementasi silicon tidaklah mengurangi
kehilangan massa tulang secara berarti, namun dapat dipertimbangkan untuk
menggunakan suplementasi silicon bersamaan dengan terapi sulih hormon untuk
mencegah osteoporosis.
Silicon
juga terkonsentrasi di dalam jaringan penghubung pembuluh darah, tulang rawan,
rambut dan kulit. Oleh karena itu, para peneliti percaya bahwa silicon
memainkan peran penting didalam jalinan struktur dinding pembuluh darah dan
tulang. Atherosclerosis (Penyumbatan dan pengerasan arteri yang disebabkan oleh
plak kolesterol dan pertumbuhan jaringan arteri yang abnormal) secara
signifikan menurunkan tingkat silicon didalam dinding arteri. Tingkat silicon
berkurang persis sebelum plak terbentuk, dimana hal ini menunjukkan bahwa
defisiensi silicon tidak bisa dipisahkan dari kelemahan dinding pembuluh darah.
Ada
begitu banyak faktor, termasuk nutrisi, hormon, olah raga, merokok, minum
alkohol dan genetik yang berperan didalam penyakit osteoporosis dan penyakit
cardiovaskular pada manusia. Pencegahan terhadap penyakit-penyakit kronis ini
membutuhkan nutrisi, termasuk silicon. Daftar makanan dan nutrisi yang
direkomendasikan bagi penderita osteoporosis secara mencolok menyerupai apa
yang direkomendasikan bagi penderita penyakit cardiovaskular – Hal ini bukanlah
suatu hal yang mengejutkan, karena tulang dan arteri, keduanya merupakan
jaringan penghubung (connective tissues). Secara keseluruhan, informasi ini
memperkuat argumentasi bahwa kebutuhan nutrisi manusia didasari pada diet
Paleolitik. Penyakit osteoporosis dan kardiovaskular keduanya merupakan
penyakit yang diakibatkan oleh penggunaan nutrisi modern barat.
v Bagi Tumbuhan
Unsur
bermanfaat merupakan unsur yang berguna bagi pertumbuhan tanaman tetapi tidak
memenuhi kaidah unsur hara esensial karena jika unsur ini tidak ada,
pertumbuhan tanaman tidak akan terganggu. Unsur-unsur yang termasuk
menguntungkan bagi tanaman adalah Natrium (Na), Cobalt (Co), Chlor (Cl), dan
Silikon (Si). Silikon (Si) merupakan unsur kedua terbanyak setelah oksigen (O)
dalam kerak bumi dan Si juga berada dalam jumlah yang banyak pada setiap tanah.
Beberapa kajian menjelaskan bahwa Si memiliki beberapa peran penting
terhadap tanaman tertentu seperti padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan
tebu (Saccharum officinarum). Tebu merupakan salah satu monokotil akumulator Si
yaitu tanaman yang serapan Si-nya melebihi serapannya terhadap air. Selama
pertumbuhan (1 tahun), tebu menyerap Si sekitar 500-700 kg per ha lebih tinggi
dibanding unsur-unsur lainnya.
Si dapat memberikan efek
positif bagi tanaman tebu melalui dua hal yaitu pengaruh tak langsung pada
tanah dengan meningkatkan ketersediaan P dan pengaruh langsung pada tanaman,
seperti meningkatkan efisiensi fotosintesa, menginduksi ketahanan terhadap
cekaman biotik dan abiotik seperti hama dan penyakit, keracunan Fe, Al, dan Mn,
mengurangi kerobohan dan memperbaiki erectness (ketegakan) daun dan batang, serta
memperbaiki efisiensi penggunaan air. Untuk kedepannya, diharapkan pengetahuan
tentang peranan unsur-unsur bermanfaat lainnya, seperti Natrium (Na), Cobalt
(Co), Selenium (Se), dan Vanadium (Va), perlu dikembangkan dan disebarluaskan
agar dapat meningkatkan produksi tanaman pertanian.
v Bagi Hewan
Percobaan laboraturium pada anak
ayam dan anak tikus menunjukkan bahwa silikon sangatlah penting bagi
pertumbuhan kerangka tubuh yang normal. Tulang adalah sebuah materi yang
fleksibel yang terbuat dari kristal apatite (Mineral Kalsium-Fosfor) yang
tertanam di dalam matriks protein yang mengandung Kolagen dan
Glycosaminoglycans. Silicon berperan penting didalam pengembangan awal tulang
ketika matriks protein dibangun. Substansi ini juga meningkatkan mineralisasi
tulang dan deposit kalsium di dalam tulang, yang berarti tulang akan bertumbuh
dengan cepat dan kuat.
3 Jenis Silikon Secara Medis yang Aman
a. Silikon padat
Bentuknya
menyerupai karet penghapus. Digunakan untuk katup jantung buatan, pengganti
testis, kateter, serta persendian buatan. Dalam dunia bedah plastik, silikon
padat biasanya digunakan untuk implan hidung, dagu, dan pipi. Beberapa tahun
belakangan ini, silikon padat juga digunakan untuk membantu penderita gangguan
ereksi, dengan menggunakan materi silikon padat yang dapat ditiup
b. Silikon berbentuk gel dalam wadah silikon padat
Menyerupai
dodol, dengan tingkat perlekatan molekul sangat baik. Digunakan untuk implan
payudara/betis. Jika dibelah, tidak akan meleleh atau menyebar, tapi tetap
mengikuti bentuk wadah penyimpannya.
c.
Silikon cair
Silikon
bentuk cair dalam dunia medis, menurut dr. Donny V. Istiantoro dari Jakarta Eye
Center, digunakan dalam operasi retina. Retina dapat lepas dari posisinya
karena berbagai faktor, sehingga perlu dibantu perlekatannya dengan silikon
cair.
Implan silikon payudara yang biasanya digunakan
dalam operasi memperindah payudara. Ditinjau
dari materi pengisinya, ada 3 jenis implan payudara, yaitu:
Ø Implan berisi garam fisiologis (saline/NaCl)
Implan
jenis ini biasanya dibungkus dalam kantong silikon, dan cenderung mudah bocor
atau berkerut. Karena hanya berisi air, implan ini relatif kurang dapat
dibentuk sesuai keinginan.
Ø Implan berisi gel silikon padat
Implan
ini juga dibungkus dalam kantong silikon, namun didesain khusus hingga terasa
lembut dan fleksibel sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan
Ø Implan berisi gel silikon yang kohesif
Menurut
dr. Rod J. Rohrich, ketua American Society of Plastic Surgeons, implan jenis
ini merupakan tipe terbaru. Di Amerika Serikat, populer dengan nama gummy bear
breast implant. Gel kohesif seperti ini tak menyebar, bahkan jika kantong
pembungkusnya bocor/dibelah.
E.
SENYAWA
YANG POPULER BERGABUNG DENGAN SILIKON
Senyawa silikat dan silikon adalah silana
(SiH4), asam salisik (H4SiO4), silikon karbida
(SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl4),
silikon tetrafluorida (SiF4), dan tetraklora silana(HSiCl3). Keramik
yang sudah biasa ditemui yaitu, aluminium oksida (alumina,Al2O3),
silikon dioksida (atau silika, SiO2), silikon karbida(SiC), silikon
nitrida (SiN3) dan, sebagai tambahan, yang biasa disebut sebagai
”keramik tradisional” - yang tersusun atas mineral dari tanah, yaitu
porselen,semen dan gelas.
BAB
III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Silikon (Si) mrupakan
unsur ke-2 paling berlimpah di bumi stelah oksigenyaitu mencakup 25,7 % dari
kandungan kerak bumi, dan merupakan unsur terbanyak kedua,
setelah oksigen.Silikon
(Si) tidak
ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar di kulit
bumi dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (silika). Bentuk silikon
dioksida dapat ditemukan pada pasir,
kuarsa dan serbuk batuan.
Mineral silika yang telah dimasukkan ke dalam larutan
kalsium klorida (CaCl) dipanaskan hingga suhu 850o Celsius. Atom
oksigen yang ada di dalam silika akan berubah menjadi ion oksida. Akibatnya,
secara perlahan silika akan menjadi silikonsifat kimianya adalah sangat
reaktif, sifat logamnya bertambah (dari atas ke bawah dalam tabel periodik);
bereaksi dengan oksigen, unsur halogen, air, asam encer,dan amonia.Sifat fisika silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur
14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat
Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk
membuat bahan bangunana seperti batu bata dan banyak lagi seperti alat-alat
banguanan.Silikon juga berfungsi sebagai pencegah oesteoporosis pada
manusia.Silikin juga unsur yang menguntungkan bagi tanaman
B.
SARAN
Silikon merupakan
unsur di alam yang mengandung banyak kegunaan bagi mahkluk hidup.Jadi pergunakan
lah silikon secara baik karena silikon juga dapat membahayakan penggunanya.
DAFTAR PUSTAKA
makalahnya sangat rapi kak
BalasHapusarea 4g axis
Artikel Yang Bagus Gan Mohon izin Comment nya ^_^
BalasHapusKunjungi Situs Taruhan Bola | Togel | Poker | Domino | Tangkas|Casino
Situs resmi Betting Online Terpercaya di Asia Liga Bintang
WEBSITE : LIGABINTANGBET.COM
KLIK Bandar Betting Online
KLIK Berita Kami
KLIK DAFTAR BOLA
KLIK TENTANG KAMI
Mainkan Sekarang Juga, DI Situs Judi Online Terpercaya Indonesia.!!
Cukup dengan 1 User ID sudah bisa bermain Banya games loh!! :)
- Minimal Deposit Rp 50.000
- Minimal Withdraw Rp50.000
WA : +62 822 2945 7557
Pendaftaran GRATIS !
Menerima Deposit dan wd Bank Besar Lokal Indonesia